Sabtu, 21 November 2015

Jumlah Besar, Aktivitas Minim



Dalam barisan da'wah ada 3 jenis kriteria:
1. Pengamat.
2. Penikmat. Gerak minim, lebih memposisikan sebagai pendengar bukan pelaku, pionir apalagi pendobrak.
3. Pejuang. Bukan sekedar menggugurkan kewajiban tapi berkorban jiwa raga.
Dampak banyak penikmat:
1. paradigma memperjuangkan Islam kurang pas. Tidak berjual beli dengan Allah. Ilmu untuk ilmu. Bukan untuk melangkah dan berjuang. Taqarrub bukan untuk melangkah dan berjuang.
2. Banyak potensi yang tersiakan padahal beban penerapan Islam tidak bisa ditanggung sebagian orang.
3. Hanya mengejar kepuasan pribadi/intelektual sendiri padahal ilmu yang dimiliki adalah untuk membangkitkan umat dan pendorong kejayaan Islam. BEKAL BERJUANG.
Padahal kalau kita hayati:
-Allah itu Thayyib hanya menerima amal yang Thayyib (Terbaik).
-Islam meminta waktu terbaik bukan sisa
-Islam meminta usia emas bukan usia renta
-Islam meminta harta terbaik
-Islam meminta waktu semangat bukan waktu malas
-Islam meminta semua untuk kelak dibalas dengan Jannah
Kalau ini tidak dilakukan maka akan menjadi Beban bagi orang lain. Bukan pejuang lagi tapi penikmat.
Bagaimana seharusnya?
1. Harus punya niat yang sungguh-sungguh, berazzam yang kokoh untuk menempuh jalan hidup Rasul SAW. Karena sebesar apapun dorongan dari luar tetap kembali pada diri sendiri.
2. Sering-sering menghisab diri. Bertanya dan jawablah sendiri sudah berapa orang yang mendapat hidayah lewat kita dalam sepekan? sudah berapa keluarga yang kita kunjungi dan da'wahi? sudah berapa malam memikirkan Islam? sudah bereaksi seperti apa dalam membela Islam? sudah seberapa optimal memenuhi hak Allah?
--Kita sendiri yang tahu sudah sejauh mana kelalaian kita hingga jangan sampai Allah mencabut nikmat ada dalam Kafilah Da'wah Syariah sehingga kita berkutat dengan masalah, diikat dengan persoalan pribadi. Hingga tidak sempat memperbaiki diri--
Clossing statement:
--Kita perlu terus menjadi orang-orang yang berjuang. Mari kita renungkan siapa yang tidak mengairi sawahnya maka tanamannya akan mati. Lanjutkan aktivitas siang dengan malam. pagi dengan sore. musim hujan dengan kemarau. kemarau dengan musim hujan. Terus berjuang tak lekang oleh waktu--
Fa idzaa faraghta fanshab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar